STORY - PERJALANAN BARU #PART 1



Perjalanan Baru Itu Bernama Pernikahan
#Part 1

 AWAL PERJALANAN BARU

Pernikahan  merupakan jenjang baru untuk memulai kehidupan baru , yang tentu saja menyimpan banyak cerita. Masa ketika pengantin baru merupakan masa yang tak terlupakan karena terjadi banyak transisi dalam kehidupan saya.

"Alhmdulillah semoga Tuhan memberkahi pernikahan kami" kata saya dalam hati setelah ijab kabul itu selesai di ucapkan oleh seseorang yang kini telah menjadi suami saya.

Pernikahan pun di laksanakan setelah 6 bulan saya mengikuti  sidang kelulusan. Saya memang tidak ada keinginan untuk pacaran jadi pacar pertama saya itu suami saya. Pacaran after married itu salah satu kamus saya. Selama itu saya hanya fokus kuliah, kerja dan organisasi.

" Sungguh cinta itu qadar Allah ( Tuhan)
Jatuh cinta itu qodo Allah
Tetapi bagaimana kita menyikapi itu mukhoyyar 
Pilihan kita sendiri..
Yang akan di pertanggung jawabakan

Maka sikapilah dengan cara yang baik
dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah ( Tuhan)

Supaya Allah ( Tuhan)  mendekatkan dengan hal yang baik dengan atau tanpa nya
bukan dengan melawan menuruti perasaan yang terkadang disitu setan bisa bermain tanpa kita sadari  

Maka bentengi  lah diri dengan malu 
karena malu ada sebagian dari iman

jaga rasa itu jika memang kau berjodoh maka akan ada jalan yang menyatukan
jika tidak berjodoh maka rasa itu akan semakin memudar tanpa adanya ungkapan dan tanpa adanya goresan luka 

asalkan kau memasrahkan kepada Sang Pembolak Balik Hati

percayalah di nanti atau tidak di nanti yang ingin datang pasti akan datang

sibukan lah diri dengan hal yang bermanfaat agar kau tidak di sibukan dengan hal yang mudharat 

Menanti lah dengan elegan
dengan Ibadah mu
dengan prestasimu
dengan bakti mu kepda orang tua sebelum kau kelak berganti bakti kepada penggenap mu

Tuhan akan senantiasa membersamai mu
memilihkan seseorang yang tepat untukmu versi Nya
Supaya kau mengerti arti dari sabar dan syukur

Hingga manakala nanti ketika kau bersama nya kau tak kan berlebihan dalam berperasaan 
baik mencintai ataupun membenci  itu semua harus sesuai takaran tidak kurang dan tidak lebih
iman lah yang menjadi pengukur nya" 


itu jadi catatan pribadi saya untuk tidak memusingkan  masalah jodoh heheh


Saya anak pertama dari 3 bersaudara jadi saya sebisa mungkin untuk tidak memberatkan orang tua dari segi biaya pendidikan. Jadi tak masalah bagi saya untuk kuliah sambil kerja di PT dan itu menjadi anugerah buat saya untuk mengisi waktu agar lebih bermanfaat.

Dan 6 bulan setelah kelulusan tepat bulan Mei 2016 saya memulai kehidupan baru. Menikah dengan seseorang yang hanya beberapa kali bertemu. Pertemuan kami seperti  spanduk baliho ketika pemilu  hanya sebatas di lihat dan kemudian  berlalu tak ada rasa. Hingga akhirnya di saat dan di waktu yang tepat dia berkeinginan untuk menjadi kan saya istrinya.

Saya dan dia (suami )memang telah kenal semenjak kecil. Sejak saya masih di gendong dan dia usia TK,  itu pun kami hampir tidak pernah bertemu, kami beda desa .Di tahun 2013 kami di pertemukan oleh waktu. Saat itu ada silaturahmi keluarga Kakek karena seperti kebiasaan  di kampung setiap Hari Raya Idul Fitri ada acara keliling buat saling meminta maaf ke sesama ( tetangga, saudara)

Dari situ saya mengetahui bahwa dia ( suami) sudah menyelesaikan  kuliah nya di Semarang
Sedangkn saya masih ada dua tingkat yg belum di selesaikan di Karawang..
Kami fokus masing-masing
Tugas kami masing-masing sebagai anak ibu bapak

Dia fokus cari kerja
Saya fokus menyelesaikan kuliah  sambil bolak balik PT hihihi.

 Tiba-tiba dia kirim pesan via facebook dan memberikan nomer handphone nya kepada saya padahal saya tidak menanyakan nomer handphone. Entahlah semenjak itu dia suka bertanya kepada saya. Bertanya tentang kegiatan saya. Dia memberi informasi bahwa dia sudah bekerja d Bandung..
Sekitar akhir 2013

" De kalau boleh tahu rencana ke depan apa aja de?" sebuah pesan masuk

 "Hehe hmmm rencana saya ingin menyelesaikan kuliah saya , resign kerja dari PT, mengajar, lalu menikah hehe. Ehh, Mas jangan bilang ke siapa-siapa yaa..
Mas nya nanya ke saya yaa udah saya jawab.."

" Hahaha "

" Oiya kalau rencana Mas apa ke depan nya? " tanya ku balik

" Rahasia dong hehehe"

Saya sempat sebal sama dia . Pikir saya kepo banget ya dia.

Sampailah di semester akhir perkuliahan,  pertengahan 2015 dia melamar  saya. Saya tidak tahu alasan nya kenapa dia memilih saya untuk menjadi istrinya.

Sebelumnya..

" Mas yakin mau melamar saya? Ndak nyesel?"

" Insya Allah ndak"

" Kenapa mas?"

" Karena saya yakin"

Jawabanya singkat sekali.

Mungkin ini salah satu yang di namakan berjodoh karena datang dari arah yg tidak di sangka-sangka. Padahal kami hampir tidak pernah bertemu.
Kami tidak pernah satu sekolah,  satu kampus, satu organisasi bahkan satu tempat kerja
Allah (Tuhan ) berkehendak lain.


Setelah itu saya berdoa meminta kemantapan dan kecondongan hati kepada Allah ( Tuhan ) dan akhirnya saya memutuskan untuk menerima lamarannya.

Selain itu, kami mulai mengenal lebih dalam lagi dan melihat keadaan kita masing-masing baca (persiapan) menuju ke pernikahan
Dan akhir tahun 2015 kami menentukan tanggal.



"Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun.
Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa dan jikalau itu tiada cinta tak akan pernah tercipta, dalam hitungan tahun, bahkan milenia." ( Khalil Gibran)

Tips untuk jomblo dalam menanti jodoh

1. Fokus perbaiki kualitas  diri baik dari segi akademik dan rohani karna Tuhan
2. Fokus berbakti pada orang tua ,
3. Miliki target dan tulis mimpi di kertas agar ketika ada virus-virus merah jambu berdatangan bisa di halau dengan mimpi-mimpi kita
4. Berdoa kepada Tuhan agar di beri kekonsistenan

"Menanti lah dengan elegan  tanpa mengobral perasaan dan tanpa berasumsi lebih " 


Ruri Rie
Depok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebenarnya Cinta- Letto

Ibu Rumah Tangga

Yang Terbaik