Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

STORY - PERJALANAN BARU #PART 2

Gambar
PART 2 Perjalanan Baru itu Bernama Pernikahan TENTANG PERBEDAAN  Awal pernikahan kami masih malu-malu. Bergandengan tangan ketika berjalan bersama pun masih malu-malu. Tapi seiring berjalannya waktu kami semakin membuka diri di tambah suami termasuk tipe intorvert , saya cenderung ekstovert tetapi jika dengan orang baru saya menjadi intovert.  Sebaliknya suami yang berusaha memulai pembicaraan, memulai mencairkan  susana  di saat awal menikah. Pelan-pelan muncul hal nyata dalam diri suami saya "oh ternyata suami saya aslinya begini " dalam benak saya ( pastinya dia pun berpikiran demikian hehe)  Katanya pasangan itu harus cocok dan memiliki kesamaan yang banyak Nyatanya kami tidak Dan harus berbeda, karena perbedaan itu memang diperlukan Jika ada yang bertanya apakah semua hal dari diri kami klop? Oh tentu tidak. 🍁 saya yang banyak bicara dan selalu meminta suami  cerita kegiatan apapun kepada saya padahal memang suami hemat kata sedangkan saya tanpa di m

STORY - PERJALANAN BARU #PART 1

Gambar
Perjalanan Baru Itu Bernama Pernikahan #Part 1  AWAL PERJALANAN BARU Pernikahan  merupakan jenjang baru untuk memulai kehidupan baru , yang tentu saja menyimpan banyak cerita. Masa ketika pengantin baru merupakan masa yang tak terlupakan karena terjadi banyak transisi dalam kehidupan saya. "Alhmdulillah semoga Tuhan memberkahi pernikahan kami" kata saya dalam hati setelah ijab kabul itu selesai di ucapkan oleh seseorang yang kini telah menjadi suami saya. Pernikahan pun di laksanakan setelah 6 bulan saya mengikuti  sidang kelulusan. Saya memang tidak ada keinginan untuk pacaran jadi pacar pertama saya itu suami saya. Pacaran after married itu salah satu kamus saya. Selama itu saya hanya fokus kuliah, kerja dan organisasi. " Sungguh cinta itu qadar Allah ( Tuhan) Jatuh cinta itu qodo Allah Tetapi bagaimana kita menyikapi itu mukhoyyar  Pilihan kita sendiri.. Yang akan di pertanggung jawabakan Maka sikapilah dengan cara yang baik dengan semakin mende